HIPOTESA

Setitik kerak menari di atas dahan

Mengembang tangan dan memutar kaki

Melompat tinggi dan membungkuk rendah

Tak seorangpun melihat

Hanya sekali angin menyapa pelan

Sehembus angin menari di udara

Memutar badan dan melipat kaki

Berlari kencang dan berjalan anggun

Tak seorangpun tak melihat

Tak ada yang menyapa

Dan kau,

Melempar batu ke danau

Tanpa birahi dan pikir

Harap menyudahi pedihmu

Namun tak kunjung akhir

Ombak yang menyapu pantai

Kau bunuh dengan pedihmu

Tak ada yang menghentikan

Kau…

Fana

MENUTUP

Dan kau tak sanggup memandangi wajah yang tak bersahabat itu

Karena kau tahu

Luka-luka masa lalu masih tampak basah di wajah itu

Membuatmu sembilu perih rasamu

Namun, kau…

Melayang-layang kenangmu dalam bayang kelam itu

Kayuhmu tak kembara sewaktu muda usiamu

Karena kau tahu…

Hanya lelahmu yang setia bersemayam dalam tubuh rapuhmu

Namun, kau…

Merawat muram yang lama mengendapi hatimu

Terpotong riang menyurati hidup asamu

Hilang kau dalam siksa wajah itu

Namun, kau…

Tenggelam dalam pejam

Karena kau tahu

SEDU SEDAN KEMATIAN

Kau menangis tersedu

Pada langit yang membisu

berseru akan matimu

Dan pada angin sepoi itu

kau pilih akhiri dirimu

Sedih terkumpul pada ego yang tersulam

Dan hatimu tersayat oleh kenangan masa suram

Namun kau diam

Dan sedu sedan itu mematikanmu

Melayang pada titik

Menghitam pada terang

Membara pada api

kau…

SURAT UNTUK KEKASIH

Mulai tenanglah pikir

Kita tak akan menyingkir

Dari kisah yang terukir

Kita tahu tak ingin akhir

Mari bersama kita jalani

Masa depan yang diingini

Teruslah kau mengasihi

Biar mati yang sudahi

Dan kita harus menggenggam tangan

…menguat

Karena luka akan terus berdatangan

…mengikat

Maka peluklah aku dengan mesra

Lebih mesra dari biasanya

Dan biarkan waktu berjalan

Kita tak akan pedulikan

SEPIKU

Waktu itu sepi mengajakku pergi
Di kala waktu telah menipis lagi
Pandangku cakrawala ujung pantai
Dipeluknya aku merangkai imaji
Kemudian hilang sepi tinggal sendiri

Terduduk aku di pasir tari
Menunggu kabar sang sepi
Berjejal aku dengan rindu kuasa hati
Tenggelamku dalam gelombang tepi
Matiku terbentur karang harmoni

Aku sadari…
Sepiku tak pernah datang kembali~

JARAK DAN KITA

Mendung menyelimuti angkasa

Namun terang masih berkuasa

Rinai berjatuhan tapi mereda

Angin berhembus menembus dada

 

Sepi merasuki diri ini

Rindu mulai penuhi hati

Gundah meracau orak ini

Semua tak mau berhenti

 

Sayangnya kau tak ada di sisi

Membantuku lawan dinginnya sepi

Menemani diri hindari sunyi

Menghilangkan duka dari hati

 

Kemarilah, Manisku

Aku bosan dengan pikiran

Aku penat membayangkan

Aku lelah selalu sendirian

Kemarilah, Manisku
Jarak adalah musuh kita
Rindu membentuk imaji kita
Kenangan melemahkan kita

Tapi kamu, Manisku
Adalah cintaku. Segalanya untukku
Cepatlah temui diri ini
Maka kuberikan apapun untukmu

BULIR HUJAN

Karena setitik bulir dari hujan

Membuatku selalu pikirkan dirimu

Seorang yang pertama kulihat sedang berteduh

Melindugi diri dari hujan dan angin dingin

 

Karena setitik bulir dari hujan

Mampu meneriakkan namamu

Membuatku selalu tertawa ingat suaramu

Tatkala kau gugup dan terlihat sangat lucu

 

Karena setitik bulir dari hujan

Membuat jantungku berdegup kencang

Ketika kita berdansa di bawah hujan

Tatkala berdua melawan sedih yang mendera

 

Setitik bulir dari hujan

Mampu menyadarkan diriku

Aku sekarang mendambamu

Bahkan sejak pertama melihatmu

 

Hanya karena setitik bulir dari hujan
Aku mencintaimu sepenuhnya

 

ANTARA ANJING, TIKUR, DAN SEMUT

Disana ada Anjing-anjing yang berkeliaran

Menyusuri tanah hitam gersang kekeringan

Melintas penuh dengan  kesombongan

Merasa dia adalah satu-satunya kebenaran

 

Dibawahnya tikus-tikus berlindung padanya

Berdenyit bodoh bertuan si Anjing sombong

Makanan sisa tuan dimakannya tak rasa hina

Entah apa yang dipikirkannya mendukung si Anjing

 

Lebih bawah lagi ada semut kecil

Mengangkat derajat Anjing liar dengan kelemahannya

Menjadi pijakan tikus bodoh yang tak tahu balas jasa

Semut itu menerima ketidakadilan semesta

 

Semut kecil pernah melawan dan memberontak

Tapi diinjak dan dibungkam oleh Anjing

Tak berdaya, kini semut kecil memilih diam

Berjibaku dia dalam kesengsaraan

 

Aku bersamamu semut malang

KACA JENDELA

Dari kaca sebuah jendela

Aku memandangmu suka

Aku melihatmu tertawa

Aku menitipkan salam padamu

 

Dari kaca sebuah jendela

Aku memendam rinduku

Aku memikirkan dirimu

Aku mengharap hadirmu

Aku menyimpan rasaku

 

Dari kaca sebuah jendela

Aku bertanya-tanya

Kapan aku dan kamu bisa bersama?

Akan ku katakan segalanya

 

Dari kaca sebuah jendela

Aku mencintaimu sepenuhnya